Mewakili Camat Gerokgak, Sekcam Gerokgak menghadiri acara pembahasan tindak lanjut World Mosquito Program (WMP) yang berlangsung di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng pada hari Jumat (05/05/2023). Pada kesempatan itu turut hadir undangan lainnya dari Kecamatan maupun instansi kesehatan terkait.
World Mosquito Program (WMP) merupakan sebuah organisasi non pemerintah yang dimiliki oleh Monash University yang bekerja untuk melindungi masyarakat dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti deman berdarah, zika, chikungunya, dan lainnya. Di Indonesia, WMP sudah dimulai sejak tahun 2014.
Dalam kegiatan itu dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr. Sucipto yang didampingi oleh Project Koordinator WMP Provinsi Bali Man Magilan. Melalui sambutannya Kadis Sucipto mengatakan bahwa dalam 3 tahun terakhir kasus penyakit menular dari nyamuk seperti DBD sudah mengalami penurunan khususnya di Buleleng. Namun dalam 3 bulan terakhir ini mulai mengalami peningkatan yang sampai menyentuh 182 kasus, jika kasus ini tidak tertangani dikhawatirkan akan memicu kejadian yang tidak diinginkan.
Selanjutnya penyampaian dari Project Koordinator WMP, menjelaskan mengenai metode Wolbachia yang dikembangkan dengan memasukkan bakteri Wolbachia pada nyamuk Aedes Aegypti, karena bakteri ini dapat menghentikan kemampuan nyamuk tersebut dalam menularkan penyakit dengue dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Selanjutnya nyamuk ber-Wolbachia kemudian disebarkan di daerah endemik penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Saat mereka berkembang biak dengan nyamuk liar, jumlah nyamuk ber-Wolbachia akan terus bertambah hingga tetap tingga tanpa perlu pelepasan lebih lanjut.
Dipenghujung acara, dipilihnya Buleleng dan Denpasar sebagai sasaran implementasi metode Wolbachia di Bali karena dinilai memiliki intensitas kasus DBD paling tinggi, dan diharapkan Buleleng bisa segera bebas dari dengue. Namun tetap ditegaskan bahwa program ini tidak akan dijalankan sebelum ada persetujuan yang jelas dari masyarakat. Jadi prosedurnya harus tetap dijalankan melalui sosialisasi dan pemahaman terkait implementasi Wolbachia.