(0362) 92380
gerokgak@bulelengkab.go.id
Kecamatan Gerokgak

JADILAH PENOLONG KECELAKAAN DI JALAN

Admin gerokgak | 25 November 2020 | 3098 kali

Dengan ini kami menyalin tahapan dalam menolong orang dari Buku Saku Jadilah Penolong Kecelakaan di Jalan dengan Tim Penyusun:

  1. Penulis: dr. Andy Wijaya, SpEm
  2. Penyunting bahasa: Muchlis Anwar
  3. Ilustrator: Nindito Virnantio

Kontributor:

  1. Kartini Rustandi
  2. Budi Sylvana
  3. Dyah Erti M.
  4. Selamat Riyadi
  5. Inne Nutfiliana
  6. Petrus Aldo M.S.
  7. Deni Setiawan
  8. Besty Ernani
  9. Agus Bastian
  10. 10.Rangga Wisnu

 

Mengapa Kita Perlu Segera

Menolong Korban Kecelakaan? 

  • Korban kecelakaan yang tidak segera ditolong dapat terancam kematian.
  • Pertolongan  pertama    yang tepat sebelum  tenaga  medis datang, dapat menyelamatkan jiwa korban dan mencegah kecacatan.

 Ayo.. kita semua bisa menjadi penolong !

 

Prosedur Menolong Korban 

  1. Segera hubungi 119*
  2. Sebelum menolong, pastikan diri anda tidak ikut celaka !**
  3. Minta bantuan orang di sekitar anda untuk mengamankan lokasi kejadian.
  4. Matikan semua mesin kendaraan bermotor yang terlibat dalam kecelakaan.
  5. Dahulukan menolong korban yang masih hidup. Pertolongan sesuai prosedur di halaman selanjutnya..
  6. Bila memungkinkan, pindahkan korban ke lokasi yang lebih aman.
  7. Jangan memindahkan kendaraan  yang terlibat dalam kecelakaan karena merupakan barang bukti kepolisian.

 *Polisi, Bantuan Medis, dll.

**Risiko tertabrak, risiko kendaraan meledak, dll.

Langkah Pertama dalam menolong orang pada saat kecelakaan 

Cara mendeteksi secara cepat:

  • Pastikan korban dalam kondisi sadar atau tidak.
  • Rasakan hembusan napas korban, Rasakan hembusan napas   korban   dengan   cara “dekatkan tangan ke hidung korban” dan atau “lihat pergerakan naik turunnya dada korban” untuk memastikan korban bernapas dan lihat pergerakan dadanya.
  • Periksa  bantalan    kuku    korban    dan menekannya, bila sudah dari awal pucat dan dingin, atau awalnya kemerahan dan diberi tekanan selama 2 detik, kemudian menjadi pucat dan tidak kembali kemerahan maka korban sudah meninggal

Langkah Kedua dalam menolong orang pada saat kecelakaan

 

Bila Korban Sadar Dan Mengeluh Sesak Napas 

Lepaskan semua yang mengikat pada tubuh korban seperti :

  • Helm
  • Jaket, dasi bila ada dan buka kancing kemeja korban
  • Pengait celana korban tanpa membuka resletingnya.

 Longgarkan ikat pinggang pada celana korban 

Jangan memberi minum pada korban ketika sesak napas. 

Selanjutnya tunggu sampai bantuan medis datang.

Membebaskan Korban Terjepit 

Bila korban sadar, pastikan korban tidak panik.

 Jangan menarik korban secara paksa bila masih ada hambatan. Pastikan korban telah bebas dari semua hambatan/jepitan. 

Pada kondisi korban terjepit diantara 2 benda bergerak, cukup bebaskan disatu sisi dan jadikan sisi yang satu sebagai sandaran supaya korban tidak langsung terjatuh ketika jepitan dilepaskan.

Mundurkan kursi sampai posisi maksimal.

  • Lepaskan sabuk keselamatan (safety belt) korban bila mudah dilepaskan atau dengan cara dipotong.
  • Setelah tubuh korban terbebas dari himpitan, bebaskan bagian bawah (kaki) korban dari himpitan pedal rem/kopling.
  • Bila ada kelainan bentuk pada kaki korban, hati- hati karena kemungkinan kaki korban dalam kondisi patah. Gerakan kaki hanya mengikuti arah sendi putar.

Langkah Ketiga dalam menolong orang pada saat kecelakaan

Bila Korban Tidak Sadar, Pastikan

Saluran Napas Tidak Tersumbat

Tanda-tanda Jalan Napas Tersumbat:

terdengar suara mendengkur atau berkumur

Cedera kepala disebabkan adanya benturan yang cukup kuat di daerah kepala. Ditandai dengan luka yang cukup berarti, baik luka terbuka, memar,dan benjolan yang cukup besar.

 

Korban dengan cedera kepala berat biasanya tidak sadar.

Bila cedera kepala tidak berat, korban sadar namun mengeluh pusing dan nyeri di daerah kepala.

Pada cedera kepala, hati-hati kemungkinan cedera tulang  leher, sehingga lakukan:

 

  • Bila korban dalam posisi tidak terlentang, maka posisikan pasien terlentang dengan kaidah menjaga tulang leher.
  • Bila Korban masih menggunakan pelindung kepala (helm), lepaskan Helm dengan cara mengikuti kaidah melepaskan helm.
  • Bila Korban berada di tengah jalan, pindahkan korban dengan kaidah menjaga tulang leher.
  • Letakkan korban pada alas yang datar dan keras.
  • Pastikan jalan napas korban tetap terbuka dan pernapasan cukup baik.

Kaidah Menjaga Tulang Leher

Kaidah Melepaskan Helm 

Penolong pertama menjaga kepala dan leher korban agar tidak bergerak dengan meletakkan kedua tangan pada leher dan kepala. jari-jari pada rahang bawah korban. Posisi ini mencegah tergelincirnya helm bila tali pengikat lepas.

Penolong kedua melepas tali helm dari kaitnya atau bila sulit memotongnya.

 

Penolong kedua meletakkan satu tangan pada sudut rahang dengan ibu jari pada satu sisi dan jari- jari lainnya pada sisi lain. Sementara tangan yang lain melakukan penekanan/ menopang dibawah kepala pada area belakang kepala, tujuannya menggantikan tugas penolong pertama

 Penolong pertama kemudian melebarkan helm ke kedua sisi untuk membebaskan kedua daun telinga dan secara hati-hati melepaskan helm Bila helm yang digunakan adalah helm tertutup maka kaca penutup harus dilepaskan terlebih dahulu.

Langkah Keempat dalam menolong orang pada saat kecelakaan

Apabila Terdapat Pendarahan Deras, Lakukan:

Hentikan pendarahan dengan melakukan penekanan langsung pada tempat yang berdarah baik dengan menggunakan kain yang digulung ataupun alat/benda lainnya dengan cukup kuat.

 * Jangan berikan benda apapun untuk membuat perdarahan berhenti, seperti mengoleskan oli, minyak rem, dll.

* Posisikan daerah yang mengalami perdarahan lebih tinggi daripada jantung

* Pertahankan bebat tekan sampai bantuan medis datang.

Cara Memindahkan Korban

Pemindahan pada setiap korban yang tidak sadarkan diri harus dilakukan oleh minimal 3 orang penolong. Pindahkan korban seperti mengangkat jenazah, jangan  memindahkan  korban  seperti  menenteng atau menjinjing, Posisi Penolong pada saat memindahkan korban adalah, satu orang pada bagian atas meliputi kepala sampai bahu, kemudian 1 orang bagian tengah meliputi bagian punggung sampai pantat dan 1 orang selanjutnya bagian bawah mulai dari lutut sampai mata kaki. Hindari posisi korban menggantung terutama bagian leher/kepala.

 

Apabila Korban Tidak Sadar dan Jantung Berhenti (Nadi Tidak Teraba)

 Kondisi korban yang memerlukan pijat jantung yaitu:

  • Korban yang  awalnya  sadar  /  atau  tidak sadar yang masih bernapas dan selanjutnya ditemukan menjadi tidak sadar dan tidak bernapas atau bernapasa satu-satu.
  • Kondisi  korban  tidak  memiliki  Luka  yang Fatal

 Untuk anda yang pernah berlatih Bantuan Hidup Dasar dan penggunaan Automated External Defibrilator (AED), bila korban tidak respon disertai pernapasan satu-satu/tidak bernapas maka Anda lakukan tindakan pijat jantung (RJP/CPR) selama 2 menit kemudian mengaplikasikan AED (bila tersedia) bila tetap tidak berespon maka pijat jantung dilanjutkan sampai dengan pertolongan medis datang.

 Bila anda tidak pernah terlatih Bantuan Hidup Dasar (BHD), anda bisa menghubungi call center 119 dan menceritakan kondisi korban dan kemudian anda mengikuti setiap instruksi/arahan dari petugas call center yang akan membimbing anda untuk melakukan sesuatu terhadap korban.

 Cara melakukan pijat jantung luar (Resusitasi Jantung Paru): 

  • Posisikan diri anda berada disebelah kanan korban, dengan posisi berlutut buka kedua lutut selebar bahu.
  • Letakkan pangkal tangan kiri anda dengan dibantu oleh tangan kanan pada bagian bawah dada korban. Posisi lengan tegak lurus mulai dari bahu .
  • Lakukan penekanan  pada  dada  berulang- ulang selama 2 menit tanpa henti.
  • Penolong melakukan ayunan pijat jantung dengan posisi sendi pinggul sebagai poros.

  Pijat jantung luar dihentikan bila :

  • Korban memberikan reaksi
  • Bantuan medis telah datang
  • Korban tidak  memberikan  reaksi  setelah pijat jantung dilakukan lebih dari 15 menit dimana bantuan medis juga belum datang

Penanganan Korban dengan Patah Tulang  Tanda-tanda patah tulang:

 Terdapat kelainan bentuk pada tungkai atau lengan korban, Patah tulang dapat terbuka yaitu tulang terlihat keluar atau pun tertutup. Hati-hati saat memindahkan korban, berikan pertolongan dengan cara membuat tungkai/ lengan yang patah tidak bergeser.

Letakkan tungkai yang telah lurus pada bahan yang keras dengan panjang mulai dari setengah paha sampai mata kaki dan lebar sesuai dengan lebar tungkai dan berikan penahan pada sisi kanan dan kiri dengan panjang yang sama seperti alas.

  • Kemudian ikat kuat-kuat setiap pen- ahan tersebut.
  • Alas maupun penahan sisi kanan dan kiri dapat berupa dari kardus, ranting pohon, balok kayu, dan lain- nya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. 
  • Pastikan korban tetap stabil sampai bantuan tiba.
  • Bila patah tulang terbuka dan terdapat tulang atau bagian yang lepas, jangan dimasukkan kedalam luka tersebut, masukkan bagian yang terlepas kedalam wadah (plastik) dan diserahkan ke petugas medis.

 

Cara Mengamankan Barang Bukti 

  1. Berikan tanda dengan menggunakan benda yang tersedia di sekitar tempat kejadian kecelakaan lalu lintas, contohnya batu, ranting, dll.
  2. Jangan memindahkan posisi kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas.
  3. Jangan memindahkan atau merubah posisi tuas transmisi   kendaraan   manual   atau otomatis, spion kanan dan kiri dan tengah.
  4. Jangan memindahkan barang-barang atau bekas-bekas pecahan kaca atau peralatan kendaraan yang tercecer.
  5. Bila memungkinkan dokumentasikan posisi akhir kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas.
  1. Jaga barang-barang berharga dan identitas korban.

Demikian yang dapat kami sampaikan cara pertama menolong orang yang disalin dari Buku Saku Jadilah Penolong Kecelakaan di Jalan, semoga dapat bermanfaat.