(0362) 92380
gerokgak@bulelengkab.go.id
Kecamatan Gerokgak

Sejarah Desa Sumberkima

Admin gerokgak | 13 Agustus 2018 | 2617 kali

Mengulas kembali tentang sejarah suatu desa sudah tentu kita harus berupaya menggali fakta – fakta sejarah tentang asal – usul suatu Desa. Fakta – fakta dimaksud dapat berupa peninggalan tertulis (lontar, prasasti) maupun cerita/penuturan dari para saksi sejarah.

Berpijak dari kerangka tersebut dalam memaparkan sejarah Desa Sumberkima kami lebih banyak berpijak dari cerita “tetua” sebagai saksi sejarah yang sekaligus sebagai perintis dan tahu keberadaan/asal – usul Desa ini sehingga disebut Desa Sumberkima.

Namu sebelumnya kita patut bersyukur akan kebesaran Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkatNyalah tercipta segala isi alam semesta ini, sedangkan kita sebagai manusia hanya mampu memberikan sebuah nama pada segala yang diciptakannya.

Berdasarkan cerita dari para saksi sejarah, barulah dapat kami paparkan sejarah Desa Sumberkima sebagai berikut:

Konon sekitar tahun 1936 dimana wilayah ini masih berupa hutan belantara, tersebutlah kisah seorang palaut dari Pulo (Bugis) Sulawesi Selatan, yang berlayar dengan beberapa anak buahnya mengarungi lautan yang luas, dan memang dikenal sebagai pelaut – pelaut yang ulung, untuk mencari hasil laut berupa ikan, kerang dan kekayaan laut lainnya.

Ketika pelaut – pelaut tersebut tiba disuatu tempat, terlihat suatu bentangan daratan yang memang belum dikenal sebelumnya dan belum berpenghuni, yang dipandang dari kejauhan merupakan tempat yang sangat indah, asri dan menawan dengan lekukan sebuah tanjung dengan dikelilingi pasir putih sehingga timbul niatnya untuk berlabuh di tempat yang disebutnya sebagai tanjung. Masyarakat sekitarnya sampai sekarang menyebutnya dengan nama Tanjung Rijasa, terletak di Banjar Dinas Pegametan saat ini.

Dengan melihat kondisi alam tempatnya berlabuh, para pelaut sangat kesulitan untuk memperoleh air bersih untuk keperluan minum, masak dan mandi, sehingga para pelaut berusaha untuk mencari air dengan menyisir sepanjang pantai, dan suatu keajaiban bahwa para pelaut disuatu tempat yang belum dikenalnya menemukan semburan air yang bersumber dari pecahan – pecahan kerang kima dan anehnya air tersebut terasa tawar walaupun disekitarnya dikelilingi air laut, sehingga para pelaut tersebut dengan anak buahnya mencari air di tempat itu untuk keperluan sehari – harinya. Karena seringnya mengambil air di tempat itu, sehingga para pelaut terbiasa menyebut nama itu dengan nama Sumber Kima, yang artinya Sumber sama dengan Sumber air, sedangkan Kima adalah salah satu jenis Kerang Laut, dan nama tersebut menjadi asal – usul/sejarah keberadaan Desa Sumberkima, dan sampai sekarangsumber air tersebut terlihat bila keadaan air laut surut yang lokasinya sekarang berada di Banjar Dinas Mandar Sari Desa Sumberkima.

Sekitar tahun 1957 keberadaan Desa Sumberkima mencakup Pejarakan, Sumberkelampok, dan Pemuteran masih bernaung dalam satu wilayah keperbekelan yang berpusat di Desa Sumberkima dan Perbekelan ini terdiri dari 2 (dua) Banjar, yaitu Banjar Sumberkima dan Banjar Pemuteran dan masyarakatnya masih dibagi dalam 2 (dua) golongan, yaitu Banjar Hindu dan Banjar Islam (Muslimin), semua desa ini dulunya masih dibawah pengawasan Kecamatan Seririt.

Kemudian di tahun 1966 terbentuk Kecamatan baru yang terlepas dari Kecamatan Seririt dan Kecamatan baru ini disebut Kecamatan Pejarakan. Namun hal tersebut hanya bertahan sementara, karena Kantor Camatnya terletak di Gerokgak, oleh sebab itu kemudian dipindahkan ke Desa Gerokgak sehingga sekarang disebut Kecamatan Gerokgak dan pada saat itu pula desa – desa yang dulunya masih bergabung kini sudah berdiri sendiri menjadi Desa Sumberkelampok, Desa Pejarakan, dan Desa Pemuteran.