Buleleng – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng mengadakan program pembinaan adat dan tradisi dengan tema "Pengelimbak Bahasa Bali ring Aab Modern" pada hari ini, Selasa (22/10), melalui pertemuan daring (Zoom).
Acara ini dimulai pukul 10.00 WITA dan diikuti oleh Camat se-Buleleng, KDA se-Kabupaten Buleleng, para yowana, penyuluh bahasa Bali, dan guru-guru bahasa Bali se-Kabupaten Buleleng.
Acara dibuka oleh Made Wijana, staf Disbud Buleleng, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Bidang Adat dan Tradisi Disbud Buleleng. Narasumber utama, Putu Pertama Yasa, Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali, memberikan materi terkait pentingnya pelestarian dan peningkatan penggunaan bahasa Bali di era modern.
Mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Bali, narasumber menekankan kewajiban lembaga pendidikan di Bali untuk memberikan pelajaran bahasa Bali minimal dua jam pelajaran per minggu. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penggunaan bahasa Bali tidak tergerus oleh zaman dan tetap dijaga sesuai kaidah yang benar.
Diakui bahwa di tengah era modern, bahasa Bali berperan sebagai bahasa pendamping selain bahasa Indonesia. Narasumber juga menyoroti fenomena semakin berkurangnya generasi muda yang mendalami bahasa Bali dengan baik, terutama di era digital saat ini. Oleh karena itu, Putu Pertama Yasa mengajak seluruh peserta untuk berkomitmen mempertahankan dan meningkatkan penggunaan bahasa Bali agar tetap lestari dalam menghadapi modernisasi.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya menjaga bahasa Bali sebagai bagian dari identitas budaya Bali yang harus terus hidup dalam kehidupan sehari-hari.