Pejarakan, 9 September 2024– Biospere Center Desa Pejarakan menjadi tuan rumah acara sosialisasi Program *Plastic Free Bali* yang dihadiri oleh perwakilan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Direktur Bank Sampah Kabupaten, Ketua Bank Sampah, serta perangkat desa dari empat desa, yaitu Desa Sumberklampok, Pejarakan, Sumberkima, dan Pemuteran.
Acara ini dipimpin oleh Yayasan Biosfir Indonesia, dengan narasumber Ibu Dwi dan Rosa Bjork H, yang aktif dalam memberikan edukasi terkait pengelolaan sampah plastik. Yayasan ini fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengurangan sampah plastik dan pengelolaan limbah yang lebih baik.
Selama sosialisasi, Ibu Dwi dan Rosa Bjork H menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah di wilayah ini. Beberapa masyarakat mengaku kesulitan membayar retribusi sampah, dan pengangkutan sampah di beberapa wilayah masih tidak konsisten. Selain itu, tim pengangkut sampah harus menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk menjangkau desa-desa terpencil.
Untuk mengatasi masalah ini, Yayasan Biosfir Indonesia tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga melatih staf pengelola sampah dari empat desa tersebut agar pengelolaan sampah bisa lebih optimal. Selain itu, yayasan ini juga berkolaborasi dengan Kelian Adat untuk menciptakan upacara yang ramah lingkungan. Mereka bahkan menyediakan fasilitas pengangkutan sampah pada acara-acara desa, sebagai bagian dari komitmen mereka untuk membantu menjaga kebersihan lingkungan.
Melalui acara ini, diharapkan masyarakat semakin sadar dan peduli terhadap pengelolaan sampah, khususnya dalam mengurangi penggunaan plastik, serta meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di desa-desa di wilayah Gerokgak. Program *Plastic Free Bali* menjadi langkah penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan Bali yang lebih bersih dan ramah lingkungan.