(0362) 92380
gerokgak@bulelengkab.go.id
Kecamatan Gerokgak

Kumpulan Berita Disinfromasi per tanggal 4 Agustus 2020

Admin gerokgak | 06 Agustus 2020 | 237 kali

 

Selasa, 5 Agustus 2020 CIRT Kabupaten Buleleng membagikan DISINFORMASI yang beredar di media sosial, ada beberapa berita disinformasi yang dapat kami himpun sebagai berikut:

1. Video Presiden Jokowi Akui Sudah Gagal sebagai Presiden dan Akan Menyerahkan Jabatannya ke Prabowo

Penjelasan :

Beredar unggahan sebuah video Youtube yang menyoroti Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto. Video tersebut disertai narasi "JOKOWI AKUI SUDAH GAGAL SEBAGAI PRESIDEN & AKAN SERAHKAN SEMUA JABATAN PRESIDEN ke PRABOWO?". Setelah ditelusuri, dalam video tersebut tidak ditemukan pernyataan yang menyebutkan Presiden Jokowi mengakui gagal sebagai Presiden dan akan menyerahkan jabatannya kepada Menhan Prabowo Subianto. Adapun narasi dalam video tersebut berasal dari sejumlah artikel dari beberapa media yang tidak saling terkait dengan klaim Presiden Jokowi menyerahkan jabatannya kepada Prabowo.

2. Keberadaan Alat Pendeteksi Tsunami Tanda Ada Gunung Api di Bawah Laut

Penjelasan :

Beredar kabar di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa alat pendeteksi tsunami merupakan tanda ada gunung api di bawah permukaan laut. Dalam narasinya, akun tersebut mengatakan bahwa, "Kita berada di kaki kaki Gunung Api Purba yang berada di dasar laut kab. Morowali. Jadi pasti akan ada setiap tahun gempa yg berpusat di daerah kab. Morowali. Ini sudah diteliti sejak tahun 2013. Ini salah satu contoh alat untuk mengetahui letak Gempa dan potensi Tsunami. Dan ada juga yg diletakkan di dasar laut. Berarti jika ada yg melihat seperti ini di laut, berarti di sekitar bawah laut, ada Gunung Api yg aktif”. Berdasarkan penelusuran, kabar mengenai alat pendeteksi tsunami merupakan tanda ada gunung api di bawah permukaan laut adalah keliru. Faktanya, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Geologi Kementerian ESDM, Ichi Sri Hidayati mengatakan, alat pendeteksi tsunami bukan sebagai tanda adanya gunung api di bawah laut yang ada alat tersebut. Alat tersebut merupakan alat pendeteksi tsunami bukan sebagai tanda keberadaan gunung api di bawah laut.

3. RI Harus Sediakan Rp 30 T untuk Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari China

Penjelasan :

Telah beredar unggahan di media sosial yang mengklaim bahwa Indonesia harus sediakan uang senilai Rp 30 Triliun untuk uji klinis vaksin virus Corona baru (Covid-19) dari China. Dilansir dari laman situs Liputan6.com, klaim Indonesia harus sediakan Rp 30 Triliun untuk uji klinis vaksin Covid-19 dari China adalah tidak benar. Mengacu pada artikel berjudul "Indonesia Diperkirakan Butuh Rp 25 Triliun-30 Triliun untuk Vaksin Covid-19" yang dimuat situs Kompas.com, pada 26 Juli 2020. Dalam artikel tersebut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Dany Amrul Ichdan menyebut, Pemerintah harus menyiapkan sekitar Rp25 Triliun hingga Rp 30 Triliun untuk menyediakan vaksin Covid-19. Berdasarkan temuan tersebut, dapat dipastikan bahwa Pemerintah menganggarkan dana sejumlah Rp 30 Triliun untuk membeli vaksin apabila sudah ditemukan dan diproduksi, bukan untuk menguji vaksin.

 

4. Tingkat Kesembuhan Covid-19 Mencapai 99,9 Persen

Penjelasan :

Telah beredar postingan di media sosial Facebook yang berisi klaim tentang tingkat kesembuhan Covid-19 mencapai 99,9 persen. Disebutkan juga bahwa vaksin dengan tingkat reaksi negatif 80 persen telah membunuh lima orang sejauh ini saat dilakukan uji coba. Dilansir dari Liputan6.com, klaim tentang tingkat kesembuhan Covid-19 mencapai 99,9 persen tersebut tidak benar. Tidak ada statistik yang mendukung klaim tersebut. Dr Theo Vos, Profesor dari Institute for Health Metrics and Evaluations di the University of Washington menjelaskan bahwa untuk menilai tingkat kesembuhan Covid-19 harus melihat umurnya, berbeda umur maka resiko kematiannya akan berbeda. Adapun terkait vaksin hingga sejauh ini belum ada vaksin khusus untuk Covid-19, sehingga klaim tersebut salah. Sedangkan terkait uji coba vaksin Covid-19 menewaskan lima orang juga tidak ada bukti data yang kuat.

5. Video Kendari Memanas karena Warga Tolak TKA China

Penjelasan :

Beredar di media sosial sebuah video dengan narasi yang mengklaim suasana kota Kendari, Sulawesi Tenggara memanas karena warga menolak TKA (Tenaga Kerja Asing ) China. Video tersebut pertama kali diunggah oleh sebuah akun Facebook pada tanggal 3 Agustus 2020 dan pada tanggal 4 Agustus 2020 video yang sama telah dibagi ulang kurang lebih sebanyak seribu kali. Faktanya, dikutip dari Liputan6.com video yang diklaim suasana Kota Kendari, Sulawesi Tenggara memanas karena warga menolak TKA China ternyata tidak benar. Video tersebut merupakan peristiwa bentrokan di Bima, Nusa Tenggara Barat pada Februari 2011 silam. Bentrokan itu dipicu aksi protes warga yang menolak tambang emas di Lambu, Bima, NTB.

6. Jokowi Disebut Raja Utang Oleh Arab

Penjelasan :

Telah beredar di media sosial Facebook sebuah foto yang diklaim Raja Arab menyebut Presiden Jokowi sebagai raja utang. Faktanya, dikutip dari Liputan6.com klaim bahwa Raja Arab menyebut Presiden Jokowi sebagai raja utang ternyata tidak benar. Foto yang diunggah akun tersebut merupakan hasil suntingan dengan menambahkan narasi yang tidak sesuai fakta. Foto asli memperlihatkan Presiden Jokowi dan Putera Mahkota Persatuan Emirat Arab dalam sesi pertemuan bilateral. Foto itu juga terlihat dalam artikel yang dimuat oleh news.detik.com berjudul "Presiden Jokowi Tiba di Abu Dhabi Langsung Akan Teken Kerja Sama Bilateral" pada 13 September 2015 silam.