Dilansir dari laman situs
Liputan6.com, informasi sistem pembelajaran jarak jauh dan online menguntungkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim adalah hoaks. Pertama, saat Nadiem Makarim menerima jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2019, beliau telah mundur dari jabatannya sebagai CEO Gojek. Kemudian, sekolah jarak jauh diterapkan pada masa pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia untuk menghindarkan anak-anak usia sekolah, termasuk Mahasiswa dari paparan Virus Corona baru penyebab Covid-19 karena sekolah dan kampus memiliki potensi sebagai klaster penularan Covid-19. Beliau juga menyebut pihaknya tidak memiliki rencana untuk meneruskan pendidikan jarak jauh jika pandemi telah mereda.