Gerokgak, 19 Maret 2025 – Kecamatan Gerokgak kembali menggelar Mini Lokakarya Stunting sebagai upaya mempercepat penanganan dan pencegahan stunting di wilayahnya. Kegiatan ini berlangsung di Aula Rapat Kantor Camat Gerokgak dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Seksi Sosial dan Budaya Kecamatan Gerokgak, I Made Suardana, beserta staf.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Puskesmas Gerokgak 1 dan Gerokgak 2, ahli gizi dari kedua puskesmas, Tim Pendamping Keluarga (TPPK) serta Tim Pengelola Stunting (TPS) dari Desa Tukadsumaga, Celukan Bawang, Tinga Tinga, dan Pengulon, perwakilan TP PKK Kecamatan Gerokgak, serta Satgas Teknis (PKB/PLKB).
Mini Lokakarya dibuka oleh Kasi Sosbud Kecamatan Gerokgak, yang menyampaikan apresiasi kepada para peserta atas kehadiran dan partisipasi mereka dalam diskusi penting ini. Dalam sesi materi, perwakilan PKB/PLKB Kecamatan Gerokgak memaparkan kondisi stunting di beberapa desa, dengan data sebagai berikut:
Desa Pengulon: 1,2% dari 144 balita
Desa Tinga Tinga: 0%
Desa Celukan Bawang: 1,4% dari 453 balita
Desa Tukadsumaga: 2,4% dari 123 balita
Dalam lokakarya ini, dibahas pentingnya intervensi bagi desa yang masih memiliki kasus stunting, terutama melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan bagi balita yang berisiko maupun yang telah mengalami stunting. Pihak desa diharapkan dapat mengalokasikan anggaran dari Dana Desa atau sumber keuangan lainnya guna mendukung program ini sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing balita.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi, di mana para peserta berbagi masukan dan strategi untuk meningkatkan efektivitas program pencegahan stunting di Kecamatan Gerokgak. Lokakarya ini menjadi momentum penting dalam upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di wilayah tersebut.