Masih masifnya berita hoax
di media sosial dewasa ini yang menyebabkan keresahan warga, namun bukan
berarti Pemerintah berpaku tangan dan tetap melakukan investigasi terhadap isu
hoax yang terus berhembus dan oleh sebab itu kami meneruskan Laporan Isu Hoaks
Harian Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Direktorat Jenderal
Aplikasi Informatika 02 November 2021 yang dirangkum oleh Tim CIRT Pemerintah
Kabupaten Buleleng, sebagai berikut ;
1.
HOAKS] Kasus Pembegalan di Wilayah Hukum Polsek Banjarbaru Barat
Kalsel
Beredar sebuah informasi melalui pesan WhatsApp yang menyebutkan
sedang banyak terjadi kejahatan begal di wilayah hukum Polsek Banjarbaru Barat,
Kalimantan Selatan. Informasi tersebut mengklaim telah terjadi tindakan
pembegalan dan terdapat korban, yang di antara korbannya mengalami luka serius
di bagian mata.
Faktanya, informasi yang menyebutkan bahwa di wilayah hukum
Polsek Banjarbaru sedang rawan begal dan terdapat korban yang mengalami luka
serius di bagian mata tersebut adalah hoaks. Pihak Polsek Banjarbaru Barat
mengklarifikasi bahwa sampai saat ini belum terdapat laporan terkait adanya
kasus pembegalan tersebut. Korban yang diklaim sebagai korban pembegalan pada
pesan WhatsApp tersebut merupakan korban pengeroyokan terhadap penasihat hukum
yang terjadi di Kabupaten Tanah Bambu.
https://www.instagram.com/p/CVo0CQIP1wy/
https://www.instagram.com/p/CVoZIL1PKlQ/
https://www.instagram.com/p/CVqsT_iBFHU/?utm_medium=share_sheet
2. [Disinformasi]
Muncul Penyakit Anosmia Hampir Sama dengan Covid-19
Beredar unggahan di Facebook yang menginformasikan munculnya
penyakit bernama anosmia yang diklaim hampir sama dengan virus Covid-19. Dalam
narasi disebut penyakit itu ditularkan melalui kapal udara dari negara lain
untuk mengurangi populasi manusia. Disebutkan pula beberapa ramuan yang diklaim
dapat menyembuhkan anosmia seperti ramuan sereh dan daun pisang.
Dilansir dari kompas.com, Ahli Patologi Klinis Universitas
Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta dr. Tonang Dwi Ardyanto mengatakan,
anosmia bukan sebuah penyakit, melainkan sebuah gejala. Ia menjelaskan, gejala
anosmia bisa terjadi pada beberapa penyakit yang mengganggu akar saraf
penciuman di hidung, seperti flu, rinitis, sinusitis, tulang hidung bengkok,
dan lain-lain. Tidak hanya atau spesifik karena Covid-19. Tonang juga
menambahkan pada kondisi pandemi seperti ini, dugaan pertama jika terjadi
anosmia adalah akibat Covid-19. Namun jika terbukti bukan Covid-19, baru
berpindah ke kemungkinan lainnya. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa tak ada
satu penyakit atau wabah yang bertujuan untuk mengurangi populasi. Terkait
ramuan sereh dan daun pisang klutuk untuk mandi, Tonang menyebut sifat obat
herbal umumnya mendukung kesehatan. Menurutnya, obat herbal tidak secara spesifik
untuk obat suatu penyakit tertentu.
3. [Hoax] Sejumlah
Siswa di Afrika Selatan Meninggal usai Vaksinasi Covid-19
Beredar di media sosial WhatsApp, sebuah pesan berantai yang
berisi informasi bahwa sejumlah siswa di salah satu sekolah di Afrika Selatan
meninggal usai menerima vaksinasi Covid-19.
Faktanya, dilansir dari medcom.id, informasi dalam pesan
berantai tersebut adalah tidak benar. Sampai saat ini, tidak ditemukan
informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut. Di sisi lain, juga beredar
sebuah video dengan narasi serupa yang disertai keterangan "sebuah video
memperlihatkan 13 anak tergeletak di lantai usai menerima vaksin Covid-19 di
sebuah sekolah di Afrika Selatan". Dilansir dari AP News, Juru Bicara
Departemen Kesehatan Afrika Selatan Foster Mohale mengatakan bahwa sampai saat
ini tidak ada laporan terkait kematian sejumlah siswa usai vaksinasi di Afrika
Selatan. Faktanya, ini hanya informasi salah yang dirancang khusus untuk
menyesatkan orang tua siswa dan wali. Lebih lanjut, video itu sebenarnya
memperlihatkan sejumlah anak yang tewas karena terinjak-injak di sebuah sekolah
di Kenya pada Februari 2020. Kala itu sekitar 14 siswa tewas terinjak-injak dan
39 lainnya mengalami luka-luka.
https://apnews.com/article/fact-checking-819989433791