Hati-Hati Isu Hoax
Berikut Laporan Isu Hoaks Harian Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 8 Juli 2021
1. Mantan Wali Kota Tasikmalaya Syarif Hidayat Meninggal Dunia
Beredar informasi yang menyebutkan bahwa mantan Wali Kota Tasikmalaya, H. Syarif Hidayat telah meninggal dunia. Kabar tersebut ramai beredar melalui pesan berantai WhatsApp.
Faktanya, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tasikmalaya melalui laman Instagram-nya mengklari?kasi bahwa kabar yang beredar tersebut adalah tidak benar atau hoaks. Pihaknya menjelaskan, berdasarkan kon?rmasi Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, kondisi terkini H. Syarif Hidayat dalam keadaan baik-baik saja dan sedang menjalani isolasi di RSUD dr. Soekardjo.
2. Mantan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto Meninggal Dunia
Beredar informasi melalui pesan berantai di sejumlah grup WhatsApp, mantan Bupati Gresik dua periode Sambari Halim Radianto meninggal dunia.
Menanggapi hal tersebut, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi mengatakan informasi tersebut tidak benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Reza mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini belum berakhir, masyarakat diimbau tidak mudah termakan informasi hoaks. Selain menyesatkan, informasi tersebut juga merugikan semua pihak.
3. Masuk Rumah Sakit Langsung Divonis Covid-19 dan Dibunuh
Beredar sebuah foto di media sosial Facebook yang memperlihatkan seseorang sedang berbaring di atas tempat tidur rumah sakit serta dikelilingi oleh orang-orang yang menggunakan hazmat. Gambar tersebut diiringi narasi "Mun masuk rumah sakit dicovidkan dan langsung dibunuh".
Dilansir dari Instagram @humaspoldakalteng, informasi dalam unggahan foto tersebut tidak benar dan telah dilabeli keterangan hoaks. Faktanya, informasi tersebut serupa dengan hoaks yang sudah pernah dibantah sebelumnya. Pada 2020 lalu, mengutip Situs Resmi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), pernah beredar hoaks terkait tuduhan suntik mati dan rekayasa hasil positif Covid-19 pasien terhadap beberapa rumah sakit guna mendapatkan bantuan dari pemerintah viral. PERSI pun mengklari?kasi bahwa kabar tersebut adalah hoaks. "PERSI mengimbau kepada siapa pun atau pihak manapun agar tidak membuat, memperbanyak, dan menyebarluaskan informasi keliru dan palsu (hoax). Karena selain bersifat menyesatkan, merugikan pasien pelayanan rumah sakit dan masyarakat luas, juga dapat berdampak hukum kepada yang bersangkutan," kata pejabat Humas PERSI Anjari Umarjiyanto menyampaikan keterangan tertulis, Selasa (21/7/2020). Hasil penelusuran tim cek fakta liputan6.com juga membantah kabar serupa yang disebarkan pada 2 Juli 2021 tentang tidak adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia selain di rumah sakit ternyata tidak benar. Faktanya, terdapat sejumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri di rumah
4. Akun Twitter Palsu Milik Bank OCBC NISP
Telah beredar di media sosial Twitter sebuah akun palsu dari bank OCBC NISP. Dalam unggahan tersebut juga dicantumkan link untuk memulai percakapan di WhatsApp.
Faktanya, melalui akun Twitter resminya @bankocbcnisp pihaknya telah mengklari?kasi tentang akun palsu tersebut dan mengimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Bank OCBC NISP serta meminta masyarakat untuk memastikan akun resminya sudah bercentang biru atau sudah terverifikasi.
5. Akun Facebook Mengatasnamakan Bupati Lebong Bengkulu Kopli Ansori
Beredar sebuah akun Facebook mengatasnamakan Bupati Lebong, Provinsi Bengkulu Kopli Ansori. Akun tersebut menggunakan foto pro?l Bupati Lebong dan melakukan komunikasi dengan beberapa pengguna Facebook, salah satunya ASN di Pemkab Lebong dengan menawarkan penempatan jabatan hingga meminta transferan uang senilai Rp 45 juta.
Faktanya, akun tersebut bukan merupakan akun yang dikelola oleh pihak Bupati Lebong, alias akun palsu. Kabag Protokoler Setda Lebong, Riki Irawan menyatakan bahwa benar akun tersebut bukan milik Bupati Kopli Ansori, melainkan akun penipuan. Saat ini, pihak Bupati Lebong telah menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun tersebut kepada Kepolisian Polres Lebong.
6. Video Kerusuhan diPasar Tanjung Jember
Beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp, sebuah video berdurasi 25 detik menampilkan kerusuhan warga yang disebut-sebut terjadi di Pasar Tanjung, Jember.
Faktanya, video yang beredar bukan terjadi di Jember, melainkan di Banda Aceh. Dilansir dari tribunnews.com, Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Ari?n menegaskan, tidak ada kompromi bagi penyebar informasi hoaks yang meresahkan masyarakat. Arif mengajak masyarakat untuk lebih kritis ketika mendapatkan informasi. Jika informasi itu tidak valid sumbernya, sebaiknya tidak diteruskan, atau disebarluaskan.