(0362) 92380
gerokgak@bulelengkab.go.id
Kecamatan Gerokgak

Laporan Isu Hoak di Media Sosial

Admin gerokgak | 07 Agustus 2020 | 25 kali

Kamis, 6 Agustus 2020 CIRT Kabupaten Buleleng membagikan DISINFORMASI yang beredar di media sosial yang bersumber dari Laporan Isu Hoaks Harian Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, ada beberapa berita disinformasi yang dapat kami himpun sebagai berikut:

 1. Agustus 2020 Lebanon saat diserang Bom Nuklir

Penjelasan :Beredar postingan di media sosial sebuah video dengan narasi "4 Agustus 2020 Lebanon saat diserang bom nuklir, Ngeri dan sedih, Telah hancur lah Negara jika sudah di keluar kan nuklir". Setelah ditelusuri, klaim bahwa Lebanon diserang bom nuklir pada tanggal 4 Agustus 2020 adalah tidak benar. Faktanya, ledakan yang terjadi di Beirut Lebanon itu bukan karena bom nuklir. Pemerintah Lebanon meyakini bahwa sumber ledakan dari gudang di pelabuhan yang terbakar. Gudang tersebut menyimpan sekitar 2.750 ton Amonium Nitrat yang tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut.

2. Israel Serang Palestina Ketika Selesai Melaksanakan Sholat Idul Adha

Penjelasan : Telah beredar di media sosial Facebook sebuah video yang diklaim sebagai tindakan Israel menyerang Palestina ketika selesai melaksanakan Sholat Idul Adha pada 31 Juli 2020. Faktanya setelah ditelusuri, Klaim aksi penyerangan Israel terhadap warga Palestina yang tengah menjalankan sholat Idul Adha pada 31 Juli 2020 ternyata tidak benar. Video yang diunggah akun Facebook tersebut merupakan kegiatan Sholat Idul Adha pada 2019 di Masjid Al Aqsa, Palestina dan video bentrokan antara aparat Israel dengan warga Palestina dalam video itu bukan terjadi pada perayaan Idul Adha 2020 melainkan pada tanggal 12 Agustus 2019 oleh chanel Channel YouTube “Here's TV”.

3. Akun Facebook Mengatasnamakan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim

Penjelasan : Ditemukan sebuah akun Facebook dengan nama akun “Khofifah Indar Parawansa”, akun tersebut menggunakan foto profil Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si dan akun tersebut mengirimkan pesan kepada Anggota DPR RI Anton Sukartono Suratto. Faktanya, akun tersebut merupakan akun palsu. Diketahui bahwa media sosial Facebook, Instagram dan Twitter milik Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa telah mendapatkan badge centang biru atau telah terverifikasi. Pada akun media sosial resmi milik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, ditegaskan bahwa akun facebook tanpa centang biru yang melakukan komunikasi tersebut adalah akun palsu.

4. Jokowi Mendatangi Polresta Bogor Urus Perpanjangan SIM Sendiri

Penjelasan : Beredar sebuah artikel berita berjudul "Datangi Polresta Bogor, Presiden Jokowi Urus Sendiri Perpanjangan SIM". Foto dalam unggahan tersebut memperlihatkan Presiden Joko Widodo tengah memberikan tanda tangan elektronik di hadapan petugas kepolisian. Klaim yang menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo mendatangi Polresta Bogor untuk mengurus SIM sendiri adalah salah. Faktanya, Jokowi memperpanjang SIM di layanan mobil SIM keliling yang datang ke kompleks Istana Kepresidenan Bogor. Jokowi saat itu memperpanjang untuk jenis SIM A dan SIM C.

5. Jokowi Sebut Telah Menjadikan Indonesia Negara Komunis Terbesar di Dunia

Penjelasan : Beredar sebuah foto dengan narasi ucapan dari Presiden Joko Widodo. Foto tersebut berisi narasi "Wahai kawan kawan gerilya yang tergabung dalam Partai Komunis Indonesia. Cita-cita kalian sudah saya wujudkan yakni menjadikan Indonesia sebagai Negara Komunis terbesar di dunia Dukung saya sebagai Presiden seumur hidup. Tahun ini langit akan saya aspal untuk kalian menuju akhirat". Serta foto para tenaga medis yang tengah merangkai sebuah kata bertuliskan "Bacot". Faktanya narasi Presiden Jokowi dari postingan tersebut merupakan hasil suntingan dengan menggunakan foto Jokowi saat meresmikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Sementara foto tenaga medis itu sebenarnya memegang kertas dengan tulisan "STAY AT HOME AND HELP US PLEASE". Foto itu dalam rangka mendukung kampanye #DiRumahAja di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.

6. Foto Ayah Habib Rizieq Bersama Soekarno yang Sengaja Ditutupi Sejarah

Penjelasan : Beredar unggahan di media sosial Facebook sebuah foto yang memperlihatkan Proklamator RI Soekarno dan dua orang yaitu Jendral Soedirman dan salah satunya disebut sebagai ayah dari petinggi FPI, Habib Rizieq Shihab. Dalam foto tersebut diberi narasi "Agar publik melek politik sejarah. Ada yg tahu siapa laki-laki di tengah Soekarno dan Jend Soedirman saat itu saat itu?!... Beliau adalah ayahandanya Habieb Risziq Shihab berita ini sengaja di tutupi sejarah oleh compeni pemerintah penjajah saat itu ykni Belanda karena Khawatir umat islam bersatu."  Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa seorang pria yang berdiri di antara Presiden Soekarno bersama Panglima Besar Soedirman adalah ayah Habib Rizieq Shihab adalah klaim yang salah. Faktanya, pria itu bukanlah ayah Habib Rizieq Shihab. Pria itu adalah Mohammad Yunus Khan, salah satu anggota Indian Foreign Service yang juga duta besar India untuk Indonesia. Saat itu mereka bertiga meninjau Magelang pada tanggal 27 Agustus 1948.

7. Tangkapan Layar Surat Rekomendasi PDIP untuk Fachrori-Safrial

Penjelasan :

Beredar sebuah foto hasil tangkapan di media sosial yang menunjukan surat rekomendasi PDIP untuk pasangan Fachrori dan Safrial. Surat tersebut lengkap dengan kop surat dari PDIP.  Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP Provinsi Jambi, Edi Purwanto menegaskan surat tersebut tidak benar. Edi mengatakan bahwa belum ada surat rekomendasi dukungan yang dikeluarkan PDIP untuk pemilihan Gubernur Jambi. Dalam surat tersebut juga terlihat logo sedikit aneh dan berbeda, sebab logo moncong banteng yang berwarna asli merah tetapi dalam surat tersebut berwarna pink dan tanggal yang tertera juga tidak jelas sehingga sulit dibaca.