Gerokgak, 29 Oktober 2025 — Bertempat di Ruang Rapat Kantor Camat Gerokgak, dilaksanakan Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana di Wilayah Kecamatan Gerokgak yang diikuti oleh para Perbekel se-Kecamatan Gerokgak beserta anggota dengan total undangan sebanyak 24 orang.
Kegiatan ini dipandu oleh Plt. Kasi Trantib dan PolPP Kecamatan Gerokgak, Ketut Sumitri, S.E., yang membuka acara dengan menyampaikan susunan kegiatan serta memperkenalkan para narasumber. Rapat secara resmi dibuka oleh Sekretaris Camat Gerokgak, Putu Dony Sugiartha, S.H., yang mewakili Camat Gerokgak karena sedang mendampingi Bupati Buleleng dalam agenda lain. Dalam sambutannya, Sekcam menyampaikan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di wilayah Kecamatan Gerokgak.
Turut hadir dan memberikan arahan dalam kegiatan ini antara lain perwakilan dari Polsek Gerokgak, Polsek Celukanbawang, Danramil Gerokgak, serta tiga narasumber utama dari BPBD Kabupaten Buleleng, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Buleleng, dan Basarnas Kelas A Denpasar.
Dalam arahannya, IPDA I Kadek Sandiasa, Kanit Intelkam Polsek Celukanbawang, menekankan pentingnya kesiapan desa dalam menghadapi potensi bencana, khususnya penanganan pohon tumbang yang sering mengganggu lalu lintas di jalur utama. Ia mengimbau agar setiap desa memiliki alat potong (senso) untuk penanganan awal sebelum bantuan BPBD tiba.
Sementara itu, perwakilan Danramil Gerokgak, Sertu Nyoman Sudana, menyampaikan pentingnya koordinasi dalam mencegah terulangnya kebakaran seperti yang pernah terjadi di TPA Desa Gerokgak. Ia juga menyoroti perlunya pemangkasan pohon perindang di jalur utama yang berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Dari pihak Polsek Gerokgak, Aiptu Ketut Wijanegara, selaku Bhabinkamtibmas Desa Gerokgak, mengajak seluruh unsur pemerintahan desa untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi melalui pembentukan grup WhatsApp tanggap bencana agar setiap kejadian dapat segera direspons bersama.
Selanjutnya, I Gede Mahendra, S.T., M.M., Analis Kebencanaan dari BPBD Kabupaten Buleleng, menyampaikan materi tentang kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem dan pentingnya pendataan kerawanan bencana di tingkat desa. Ia menegaskan bahwa kesiapsiagaan harus mencakup pendataan kelompok rentan, penyediaan jalur evakuasi, logistik, hingga pelatihan simulasi kebencanaan. Ia juga menjelaskan tiga fase utama penanganan bencana: siaga, tanggap darurat, dan transisi darurat ke pemulihan.
Dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Buleleng, Putu Deni Sudiartha, S.Sos., menyampaikan pentingnya edukasi masyarakat terkait pencegahan kebakaran. Ia memaparkan data wilayah kerja Damkar, sarana prasarana yang dimiliki, serta penyebab umum kebakaran, seperti korsleting listrik dan kelalaian manusia. Narasumber juga menampilkan video edukatif dan memperkenalkan penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) kepada peserta.
Sementara itu, Kadek Donny Indrawan selaku Koordinator Pos Basarnas Kelas A Denpasar, menjelaskan peran Basarnas dalam operasi pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban baik di darat maupun laut. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi terpadu antara Basarnas, BPBD, Damkar, dan aparat desa dalam setiap penanganan bencana. Selain itu, Basarnas juga menjalankan program edukatif seperti “SAR Goes to School” untuk meningkatkan kesadaran kesiapsiagaan di masyarakat.
Dari hasil rapat koordinasi tersebut, disepakati beberapa hal penting, antara lain:
1. Pembentukan tim koordinasi kebencanaan di tingkat kecamatan yang melibatkan unsur BPBD, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan relawan.
2. Pembuatan grup komunikasi tanggap bencana untuk mempercepat informasi dan koordinasi lintas sektor.
3. Penyusunan rencana sosialisasi dan edukasi masyarakat mengenai potensi bencana dan langkah mitigasi di lingkungan desa.
Rapat ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif, di mana para peserta menyampaikan berbagai pengalaman dan kendala di lapangan.
Dengan terselenggaranya rapat koordinasi ini, diharapkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Kecamatan Gerokgak dapat semakin meningkat melalui kerja sama yang solid antara pemerintah, aparat keamanan, lembaga penanggulangan bencana, dan masyarakat.