Masih masifnya berita hoax di media sosial dewasa ini yang menyebabkan keresahan warga, namun bukan berarti Pemerintah berpaku tangan dan tetap melakukan investigasi terhadap isu hoax yang terus berhembus dan oleh sebab itu kami meneruskan Laporan Isu Hoaks Harian Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Januari 2022 yang dirangkum oleh Tim CIRT Pemerintah Kabupaten Buleleng, sebagai berikut ;
1.[Hoax] Penyebaran Varian Omicron Lebih Cepat dari Jadwal Mei 2022
Penjelasan :
Telah beredar di media sosial sebuah informasi yang diklaim sebagai jadwal penyebaran Covid-19 varian Omicron lebih cepat dari Mei 2022. Kedua tabel tersebut berisikan varian Covid-19 disertai keterangan bulan dan tahun. Pada varian Omicron dan keterangan waktu yang sejajar diberi tanda garis merah.
Faktanya, klaim yang mengatakan bahwa perkiraan penyebaran Covid-19 varian Omicron lebih cepat dari jadwal Mei 2022 adalah salah. Dilansir dari liputan6.com yang juga dikutip dari reuters.com menyebutkan, dokumen itu tidak dikeluarkan oleh badan mana pun yang terdaftar. Dihubungi oleh Juru Bicara untuk World Economic Forum (WEF), WHO, serta Yayasan Bill dan Melinda Gates semuanya mengonfirmasi bahwa dokumen ini tidak terkait dengan organisasi mereka. Tidak ada bukti bahwa varian Covid-19 sedang dijadwalkan, seperti yang diklaim oleh unggahan.
Link Sumber
https://www.reuters.com/article/factcheck-variants-chart-idUSL1N2P91AX
https://apnews.com/article/fact-checking-984062821125
2.[Hoax] Tes PCR Tidak Mampu Membedakan Virus SARS-Cov-2 dan Influenza
Penjelasan :
Beredar sebuah informasi pada media sosial Twitter mengenai Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah mengakui ketidakmampuan tes PCR untuk membedakan antara virus SARS-CoV-2 dan influenza yang diunggah pada tanggal 29 Desember 2021.
Setelah ditelusuri, Klaim tersebut berawal dari laporan laboratorium yang diunggah oleh Division of Laboratory System CDC pada 21 Juli 2021 bahwa pasca 31 Desember 2021, CDC akan menghapus tes PCR dan menggantikannya dengan CDC Influenza SARS-Cov-2 (Flu SC2) Multiplex Assay. Faktanya, transisi tersebut tidak disebabkan oleh ketidakmampuan tes PCR dalam membedakan virus SARS-CoV-2 dan influenza, melainkan karena metode tes yang baru akan lebih efektif dalam mendeteksi kedua virus tersebut. Juru Bicara resmi CDC, Jasmine Reed, telah memberikan konfirmasi kepada Reuters bahwa permintaan akan tes PCR semakin menurun seiring munculnya tes lain yang lebih canggih. Maka dari itu, CDC merokemendasikan seluruh dunia untuk mengadopsi CDC Influenza SARS-Cov-2 (Flu SC2) Multiplex Assay yang akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dari segi waktu dan sumber daya untuk mendeteksi virus baik SARS-Cov-2 dan influenza.
Link Sumber
https://www.reuters.com/article/factcheck-covid19-pcr-test-idUSL1N2P42U5
3. [Hoax] Pemadaman Listrik di Sejumlah Wilayah Indonesia akibat Krisis Batu bara
Penjelasan :
Beredar sebuah unggahan dengan memberikan keterangan bahwa PT PLN (Persero) akan melakukan pemadaman listrik di sejumlah wilayah Indonesia. Unggahan tersebut juga memberikan keterangan mengenai daftar dan jadwal pemadaman listrik akibat krisis pasokan batu bara.
Faktanya, informasi pada unggahan yang mengklaim bahwa akan ada pemadaman listrik akibat krisis batu bara tersebut adalah tidak benar, dan bukan merupakan informasi resmi yang dipublikasi oleh PT PLN (Persero). Agung Murdifi, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN mengklarifikasi bahwa gambar berupa data yang terdapat pada unggahan adalah data lama. Agung menegaskan bahwa saat ini kebutuhan batu bara sudah terpenuhi dan tidak ada pemadaman listrik seperti yang disebutkan pada unggahan.
Link Sumber